JAKARTA - Gitaris virtuoso asal Amerika Steve Vai berhasil
menyihir ribuan penonton yang hadir dengan kejutan-kejutan menarik pada konsernya
yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. ( 22/07/13) kemarin
Acara yang di promotori oleh Java Musikindo ini di buka dengan "Racing The World" sebagai lagu pertama di mana penonton langsung bergemuruh
menyambut sayatan gitar Steve yang terdengar tajam di telinga. Steve
tampak sangar dengan topi hitam, dan gitar Ibanez kebanggaannya.
Disusul dengan menggeber "Velorum" untuk lagu keduanya. Tata cahaya panggung ditopang sound ribuan watt, membuat sound yang dihasilkan terasa sangat jelas dan clear. Konser ini pun berhasil menghasilkan decak kagum penonton.
Dengan ramah menyapa penonton yang hadir. "Selamat Malam, it's so good to be here. Apa kabar Jakarta?," kata Steve Vai menyapa penonton menggunakan bahasa Indonesia, disambut gemuruh penonton.
Steve juga sempat membuat decak kagum saat meminta penonton mengikuti nada gitar yang dimainkan, benar-benar suasana yang cair antara artis dan penonton.
Tidak sampai di situ, Steve Vai juga memberikan kesempatan kepada para pengiringnya untuk unjuk gigi. Setiap instrument mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan keahliannya bermain solo. Terlihat bahwa pengiring Steve Vai memang bukan musisi sembarangan.
Kejutan kembali berlangsung, tidak hanya konser K-Pop saja yang banyak gimmick, kali ini Steve Vai juga muncul dengan kostum futuristik seperti robot yang dipenuhi dengan lampu-lampu dan laser. Steve terlihat seperti robot berdisko membawakan komposisi "Ultra Zone", benar-benar mengagumkan.
Disusul dengan menggeber "Velorum" untuk lagu keduanya. Tata cahaya panggung ditopang sound ribuan watt, membuat sound yang dihasilkan terasa sangat jelas dan clear. Konser ini pun berhasil menghasilkan decak kagum penonton.
Dengan ramah menyapa penonton yang hadir. "Selamat Malam, it's so good to be here. Apa kabar Jakarta?," kata Steve Vai menyapa penonton menggunakan bahasa Indonesia, disambut gemuruh penonton.
Steve juga sempat membuat decak kagum saat meminta penonton mengikuti nada gitar yang dimainkan, benar-benar suasana yang cair antara artis dan penonton.
Tidak sampai di situ, Steve Vai juga memberikan kesempatan kepada para pengiringnya untuk unjuk gigi. Setiap instrument mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan keahliannya bermain solo. Terlihat bahwa pengiring Steve Vai memang bukan musisi sembarangan.
Kejutan kembali berlangsung, tidak hanya konser K-Pop saja yang banyak gimmick, kali ini Steve Vai juga muncul dengan kostum futuristik seperti robot yang dipenuhi dengan lampu-lampu dan laser. Steve terlihat seperti robot berdisko membawakan komposisi "Ultra Zone", benar-benar mengagumkan.
Kejutan tidak begitu saja Kali ini ia mengajak dua orang penonton yang bernama Alif dan Rifki. Steve meminta kepada kedua orang ini untuk menciptakan ketukan sesuka hati, dan di luar dugaan, ketukan-ketukan yang dibuat penonton tadi lantas dijadikan sebuah lagu secara spontan oleh Steve Vai dan para pengiringnya. Hebatnya, saat Rifki diminta menggambarkan lagu lewat ucapan, Steve Vai langsung mengiringi dengan melodi gitarnya. Amazing!
Steve Vai membawakan sekitar 16 komposisi lagu dengan total sekira dua jam penampilan. Hits-hits Steve Vai yang familiar di telinga pendengar seperti "Tender Surrender", "Gravity Strom", "Weeping China Doll", "The Animal", "Whispering A Prayer", "The Audience is Listening", "Pusa Road" dan dua lagu yaitu "Rescue Me Or Bury Me" dan "Sisters" yang dibawakan secara akustik.
Penampilan Steve pun ditutup dengan "For The Love of God" serta lagu encore "Taurus Bulba" berhasil memukau penonton. "Terima kasih Jakarta!," ungkap Steve Vai, sekaligus menutup konser yang sangan penuh dengan kejutan.