MetalHead Indonesia kembali berkabung. pasalnya Salah satu punggawa metal indonesia, Ucok Tampubolon, meninggal dunia , karena kanker otak, penyakit yang ia idap sejak 2011 lalu.
Berdasarkan informasi yang berhasil didapat tim zonagitar.net, Ucok Tampubolon tutup usia pada Jumat (7/8/2015) pukul 01.32 WIB, di Rumah Sakit Cikini, Jakarta Pusat.
Pemilik nama lengkap Maruli Tampubolon atau kerap di sapa ucok mengawali kiprahnya di dunia musik sebagai gitaris sejak tahun 1984. Sekitar tahun 90-an, Ucok sempat bergabung dalam beberapa grup metal seperti SHID, NO-BRA, TRAZOM, Infliction, dan Sarkastik.
Seperti dikutip zonagitar.net dari metronews, Memasuki tahun 1996, Ucok bersama almarhum Robin Hutagaol membuat project Industrial Metal, dengan nama band Brain The Machine. Brain The Machine merupakan band metal lawas Indonesia, yang dulu namanya sempat kencang terdengar pada pertengahan tahun 1990-an.
Sempat vakum karena kematian salah satu personelnya, Robin Hutagaol (drum), Brain The Machine kembali dengan album remaster (comeback box set). Sebelum akhirnya merilis sebuah comeback box set, Brain The Machine sempat vakum lama, terhitung sejak band kehilangan Robin pada 2009, yang kemudian disusul oleh hengkangnya Ucok Tampubolon.
Dan di awal tahun 2001 inilah cikal bakal terbentuknya grup band metal bernama Divine. Divine merupakan grup Thrash Metal asal Jakarta dimana Ucok merupakan gitaris sekaligus pendiri band cadas tersebut.
Divine pada awalnya mengambil genre musik groove metal dan pernah terlibat di beberapa kompilasi underground seperti “Strip Hitam” [2004] album kompilasi yang di buat dengan tujuan untuk perjuangan HAM Indonesia prakarsa para mahasiswa-mahasiswi Trisakti, Jakarta.
Di tahun 2007 Divine merubah total konsep musiknya dari groove metal menjadi trash metal, dan dilanjutkan dengan dirilisnya debut album Divine yang bertitel “Anger Thy Giveth” pada tahun 2008.
Hingga akhirnya, Divine harus vakum total karena Ucok Tampubolon mengidap penyakit (suspect) Tumor Otak sejak tahun 2011. Dan kini panggung metal Indonesia berduka atas kepergiannya untuk selamanya.