Pada 18 Oktober 2015mendatang, dua maestro gitar dunia, Dewa Budjana dan John McLaughlin bakal brkolaborasi dalam sebuah pertunjukan spesial yang bertajuk Duaji Guruji.
Gelaran yang dihelat guna menyambut berdirinya Museum Gitarku milik Dewa Budjana ini rencananya. akan dilangsungkang di Agung Rai
Museum of Art (ARMA), Jalan Pengosekan, Ubud. Dan akan didukung pula oleh The 4th Dimension.
Nama Duaji Guruji sendiri diambil single album Surya Namaskar yang rilis beberapa
waktu yang lalu. rencananya budjana dan John McLaughlin akan
tampil bergantian dan memainkan set masing-masing.
Tak hanya itu John juga bakal menyumbangkan sebuah gitar untuk Musium Gitarku milik Dewa budjana yang menurut rencana
mulai beroperasitahun 2016 mendatang.
" Di ujung
pertunjukan, ia akan menyerahkan donasi gitar untuk Museum Gitarku,”
ujar Budjana menjelaskan konsep dasar Duaji Guruji.
Dalam Bahasa Bali sendiri, “Duaji” merupakan panggilan untuk
laki-laki dewasa yang dihormati sementara “Guruji” merupakan panggilan
dengan fungsi sama tapi untuk mereka yang dirasa lebih bijak.
Nama konser ini menggambarkan hubungan antara Budjanadengan McLaughlin yang begitu erat.
Kedua legenda gitar ini, punya reputasi panjang di bidang yang mereka
tekuni. Dengan dedikasi besar pada gitar dalam hidup mereka
masing-masing, keduanya telah menghasilkan banyak sekali rekaman yang
menjadi bukti nyata eksplorasi luas pada gitar.
Budjana, dengan gaya bermainnya yang unik, telah merilis banyak album
solo yang semakin mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu gitaris
paling spesial yang dimiliki Indonesia.
Sementara McLaughlin, yang dikenal luas karena petualangannya di
Fusion Jazz seolah tidak pernah berhenti menghasilkan cerita baru untuk
dikabarkan kepada orang banyak.
Tak hanya John McLaughlin, sederet nama-nama lokal pun turut memberikan gitar mereka seperti Eross Chandra, Chrisye, RhomaIrama, Baim, Baron dan sejumlah nama lainnya. Sementara itu John Frusciante, Pat Metheny, Steve Vaidan Ron “Bumblefoot” Thal serta sejumlah nama lainnya, mencatatkan diri mereka di deretan gitaris internasional yang berkontribusi untuk museum ini.
Pertunjukan ini diselenggarakan oleh Antida Music Productions
yang telah menyelenggarakan banyak sekali pertunjukan musik di Bali
sejak tahun 2004 yang lalu. Tiket pertunjukan ini sudah dijual untuk
publik. Penawaran tiket presale sebesar Rp.300.000,00.
Menurutrencana, hargatiket normal akan dilepas kepasaran dengan dua
kelas kategori dengan harga Rp.500.000 untuk Kelas Regular dan
Rp.1.000.000,00 untuk Kelas VIP.